Selasa, 14 Mei 2013

Internet Download Manager Via Bagas31


Lagi-lagi Internet Download Manager merilis versi terbarunya, yaitu Internet Download Manager 6.15 Build 11. Ya, memang setiap update terbaru dari IDM selalu ada pembaruan, tapi sepertinya hal seperti ini cukup merepotkan para penggunanya juga ya, yang dimana posisi kita harus selalu memperbaharui Software yang ada agar performanya makin SUPER. Seperti kita ketahui juga kalo Internet Download Manager ini sangat membantu untuk mengoptimalkan internet dalam mengunduh/mendownload sebuah file ataupun dokumen di internet karena dapat menstabilkan kecepatan download.

Screenshot :
Download : 
What's new in version 6.15 Build 11?
  • Fixed crash in 64-bit Mozilla Firefox integration module
Jika ada masalah, inbox atau mention di : 
Semoga bermanfaat..
Regards, Admin - Asyazili

Baca Selengkapnya disini : http://www.bagas31.com/2013/05/internet-download-manager-615-build-11-full-patch.html#ixzz2TGoIaE8N

Perbedaan Arsitektur Komputer dan Organisasi Komputer



PERBEDAAN
ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER

I.              PENGERTIAN

Arsitektur Komputer mempelajari atribut ‑ atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. contoh: set instruksi, aritmetilka yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0.

Organisasi Komputer mempelajari bagian yang terkait dengan unit‑unit operasional computer dan hubungan antara komponen sistem komputer. contoh: sinyal kontrol, interface, teknologi memori.

II.           PERBEDAAN

Arsitektur Komputer
Adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.

Organisasi Komputer
Adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, dan sinyal – sinyal kontrol.
Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.
Dan juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

III.        STRUKTUR & FUNGSI

Struktur & Fungsi :
Struktur adalah sistem yang berinteraksi dengan cara tertentu dengan dunia luar.
Fungsi adalah operasi dari masing-masing komponen yang merupakan bagian dari struktur.
Fungsi dari komputer adalah :
Fungsi Operasi Pengolahan Data
Fungsi Operasi Penyimpanan Data
Fungsi Operasi Pemindahan Data
Fungsi Operasi Kontrol 

Unit Fungsional Dasar Komputer
Ada 5 unit fungsional dasar dari komputer :

Input
Memori
Arithmetic dan logic
Control
Output

Input diterima dari informasi yang diberikan pengguna melalui alat-alat input, misalnya keyboard dan mouse. Informasi ini lalu disimpan dalam memori komputer untuk penggunaan berikutnya atau proses selanjutnya yang dilakukan oleh arithmetic dan logic (ALU) atau bagian dari prosesor, untuk mendapatkan pengolahan yang diinginkan. Lalu, hasil pengolahan ini dikirim balik ke pengguna dengan alat output, seperti monitor dan speaker. Semua proses di atas dikoordinasi oleh unit kontrol.

Organisasi Pergerakan Nasional Budi Utomo


Organisasi Pergerakan Nasional Budi Utomo Menghadapi Kekuasaan Kolonial Hindia Belanda Tahun 1908

Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada saat ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu STM yang memiliki siswa yang suka tawuran, bikin rusuh, bandel, dan sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut menyebut dengan singkatan Budut / Boedoet (Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini yang kita sorot adalah Budi Utomo yang organisasi jaman dulu, bukan yang STM.

Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.

Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah Hidia Belanda sebagai mana berikut ini :
1. Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
2. Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
3. Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
4. Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
5. Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
6. Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
7. Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
8. Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.

Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :
1. Tidak mengadakan kegiatan politik.
2. Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
3. Terbatas wilayah jawa dan madura.
4. Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.

Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena banyak hal, yakni :
1. Mengalami kesulitan dinansial
2. Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.
3. Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
4. Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
5. Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.
6. Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
7. pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.

Organisasi Komputer


Organisasi komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, dan sinyal – sinyal kontrol.

Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.

Sebagai contoh apakah suatu komputer perlu memiliki instruksi pengalamatan pada memori merupakan masalah rancangan arsitektural. Apakah instruksi pengalamatan tersebut akan diimplementasikan secara langsung ataukah melalui mekanisme cache adalah kajian organisasional.

Perbedaaan UtamaOrganisasi Komputer

§ Bagian yang terkait dengan erat dengan unit – unit operasional

§ Contoh : teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal – sinyal kontrol

Arsitektur Komputer

§ Atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer

§ Contoh : Set instruksi, aritmetika yang dipergunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O

C++


C++ (pronounced "see plus plus") is a statically typed, free-form, multi-paradigm, compiled, general-purpose programming language. It is regarded as an intermediate-level language, as it comprises both high-level and low-level language features.[3] Developed by Bjarne Stroustrup starting in 1979 at Bell Labs, C++ was originally named C with Classes, adding object oriented features, such as classes, and other enhancements to the C programming language. The language was renamed C++ in 1983,[4] as a pun involving the increment operator.
C++ is one of the most popular programming languages[5][6] and is implemented on a wide variety of hardware and operating system platforms. As an efficient compiler to native code, its application domains include systems software, application software, device drivers, embedded software, high-performance server and client applications, and entertainment software such as video games.[7] Several groups provide both free and proprietary C++ compiler software, including the GNU Project, Microsoft, Intel and Embarcadero Technologies. C++ has greatly influenced many other popular programming languages, most notably C#[2] and Java. Other successful languages such as Objective-C use a very different syntaxand approach to adding classes to C.
C++ is also used for hardware design, where the design is initially described in C++, then analyzed, architecturally constrained, and scheduled to create a register-transfer level hardware description language via high-level synthesis.[8]
The language began as enhancements to C, first adding classes, then virtual functions, operator overloading, multiple inheritance, templates andexception handling, among other features. After years of development, the C++ programming language standard was ratified in 1998 as ISO/IEC 14882:1998. The standard was amended by the 2003 technical corrigendum, ISO/IEC 14882:2003. The current standard extending C++ with new features was ratified and published by ISO in September 2011 as ISO/IEC 14882:2011 (informally known as C++11).[9]

Organisasi Komputer


ORGANISASI KOMPUTER STT PLN 2012/2013

Organisasi Komputer STT PLN 2012/2013
oleh Pak Wisnu Hendro Martono M.Sc


Organisasi Komputer

Pada Dasarnya Tingkatan Komputer ada 4 tingkatan :

1. Mikroprocessor (1970) :
    Diantaranya adalah : PC, Laptop, Desktop, Kalkulator, Netbook, Etc.
    Berbentuk 4 bit, 8 bit, 16 bit, 31 bit, 64 bit.

2. Mini Computer
    Berisi server yang berisi terminal - terminal seperti contoh dalam bidang perbankan memakai AS400A.

3. Mainframe
    Berisi CPU yang diberi terminal.

4. SuperComputer

Kata Pengantar Makalah


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan dan dorongan dari Dosen Bahasa Indonesia kami. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Ahmad Bahtiar Zein, S.Pd, selaku Dosen Bahasa Indonesia.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
                                                                                                                 01 Januari 2013  
                                                                                                           Penulis



ERNO KURNIAWAN D
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 4
1.3. Batasan Penelitian............................................................................ 4
1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 6
2.1. Fire Control Panel............................................................................. 6
2.2 Jenis Detektor................................................................................... .7
                        2.2.1. Detektor panas (heat detector)........................................... 7
                        2.2.2. Detektor Asap (smoke detector) .......................................... 8
                        2.2.3. Detektor nyala (flame detector) .......................................... 9
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................10
            3.1. Sistem Alarm Kebakaran..................................................................10
            3.2 Desain................................................................................................10
            3.3 Pemberitahuan Peralatan .................................................................11
Daftar Pustaka................................................................................................. ..13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Potensi kebakaran paling besar terjadi di permukiman padat penduduk dan disebabkan pencurian listrik. "Pencurian dan pemakaian listrik secara ilegal menjadi salah satu penyebab hubungan arus pendek," kata Isnawa[1].  Menurut dia, razia terhadap pencurian listrik sudah kerap dilakukan. Hanya, tindakan semacam ini tidak akan efektif sebagai solusi komprehensif. 

        Karena itu, Isnawa berharap, pemerintah bersama PLN membuat pilot project penggunaan listrik secara benar. “Ini sedang kami upayakan,” kata dia. Dia menyatakan jumlah penduduk di Kecamatan Tambora sebanyak 277.606 jiwa dengan luas wilayah 540.110 hektare. Tingkat kepadatan penduduk sebanyak 405 jiwa per hektare. Dari total 96 RW di kecamatan ini, 96 RW masuk kategori rawan kebakaran. “Bisa jadi sekarang jumlahnya sudah meningkat,” kata dia.

         Selama dua bulan terakhir, terjadi kebakaran hebat di wilayah Kecamatan Tambora. Pada Juli lalu, sedikitnya 158 rumah terbakar. Lalu, pada awal dan menjelang akhir Agustus ini, terjadi lagi kebakaran yang menghanguskan sekitar 50 rumah. Isnawa menambahkan, kebakaran yang selama ini terjadi di wilayahnya bukanlah karena unsur kesengajaan. “Kalau disengaja, tidak mungkin kami bantu untuk membangun rumah,” ujarnya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Masalah deteksi kebakaran dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan masukan berupa system pendeteksi panas berlebihan, sistem akan mendeteksi apakah ada kebakaran atau tidak disekitar HP tersebut, dan jika ada maka sistem akan memberitahu bahwa ada kebakaran di sekitar pemakai HP, dengan cara alarm. Keluaran dari sistem adalah posisi dari kebakaran yang berhasil dideteksi.

1.3  BATASAN MASALAH
Pada sistem deteksi kebakaran ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut:
·         Suhu yang di deteksi >600
·         Pemberitahuan menggunakan alaram, seperti halnya alarm kebakaran
·         Diusahakan aplikasi ini tidak menggunakan memory yg terlalu besar
·         Aplikasi ini menggunakan sensor panas


1.4  TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian pembuatan aplikasi pendeteksi kebakaran untuk mendeteksi panas yang berlebih di sekitan output, setelah terdeteksi maka system akan otomatis menyalakan alarm untuk mengingatkan pemilik.

1.5 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sistem PENDETEKSI KEBAKARAN yang menyeluruh, yang bisa diaplikasikan pada sistem PENDETEKSI KEBAKARAN. Program aplikasi yang dibuat juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan.
Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem deteksi objek secara umum yang tidak hanya terbatas pada KEBAKARAN, misalnya deteksi kendaraan, pejalan kaki, bahan produksi, dan sebagainya.





BAB II
LANDASAN TEORI

Aspek penting dari  sistem deteksi dan alarm kebakaran antara lain :
2.1.   Fire Control Panel
Fire Control Panel bertanggung jawab untuk memantau "input" Alarm dari pendeteksi manual maupun otomatis. Ada dua macam Fire Control Panel, yaitu sistem konvensional dan alamat
Pada Fire Control Panel sistem konvensional terdapat 1 atau lebih rangkaian detektor (network) di dalam bangunan atau ruang yang dipantau, dimana masing-masing network ditempatkan satu atau lebih alat deteksi. Keuntungan dari sistem konvensional adalah bahwa sistem ini relatif sederhana untuk bangunan ukuran kecil, serta perawatannya tidak memerlukan pelatihan khusus. Kerugiannya adalah bahwa untuk bangunan besar, sistem konvensional mahal untuk dipasang karena banyak kabel yang dibutuhkan untuk memonitor dengan akurat. Jika suatu kesalahan terjadi (trouble) hanya menyatakan bahwa network telah gagal beroperasi, tetapi tidak secara rinci menyatakan di mana masalah sedang terjadi. 
Sedangkan pada Fire Control Panel sistem alamat (addressable), alat pemicu Alarm seperti detektor atau Manual Call Point diberi suatu identifikasi khusus atau "alamat". Alamat ini selalu diprogram berhubungan dengan memori pada Fire Control Panel dengan informasi antara lain: jenis alat, penempatannya, dan Alarm diharapkan aktif. Berkenaan dengan perawatan, sistem ini mempunyai keuntungan yaitu dapat memonitor status dari tiap detektor. Ketika detektor menjadi kotor, maka mikroprosesor mengenali suatu pengurangan kemampuan, dan memberi suatu peringatan untuk dilakukan perawatan. Kerugian utama dari Sistem Alamat adalah bahwa masingmasing sistem mempunyai karakteristik operasi unik tersendiri. Oleh karena itu, teknisi perawatan harus terlatih untuk masing-masing sistem.

2.2 Jenis Detektor

Detektor yang paling umum digunakan adalah:

2.2.1 Detektor panas (heat detector)

Detektor panas merupakan jenis alat pendeteksian api otomatis yang paling lama, paling murah dan mempunyai tingkat tanda bahaya “palsu” yang paling rendah dari semua pendeteksi otomatis, tetapi juga yang paling lambat di dalam merespon adanya kebakaran. Detektor panas dirancang untuk merasakan suatu perubahan suhu yang ditentukan oleh suatu material ketika timbul panas. Detektor panas tidak akan memulai suatu alarm sampai suhu udara melebihi suhu operasi yang dirancang.


2.2.2 Detektor Asap (smoke detector)

Suatu detektor asap akan mendeteksi kebakaran jauh lebih cepat dibanding detektor panas.
Detektor asap dikenali dari prinsip operasinya, yakni: sensor ionisasi dan fotoelektrik. 
Detektor asap sensor ionisasi berisi sejumlah kecil bahan radioaktif americium yang dilekatkan pada suatu lembaran matriks emas di dalam suatu kamar ionisasi. americium pada detektor asap akan mengionisasikan udara di dalam kamar (chamber) pengindera, memberikan daya konduksi dan suatu aliran arus melalui udara antara dua muatan elektroda. Hal ini memberi kamar pengindera suatu efek aliran listrik. Apabila partikel asap masuk daerah ionisasi, maka asap tesebut akan mengurangi aliran listrik udara dengan menempelkan diri pada ion, yang menyebabkan pengurangan gerak ion. Ketika arus listrik kurang dari tingkat yang ditetapkan, maka detektor akan merespon.
Di dalam detektor asap sensor fotoelektrik, suatu sumber cahaya dan sensor cahaya diatur sedemikian sehingga sinar dari sumber cahaya tidak menumbuk sensor cahaya. Ketika partikel asap masuk alur cahaya, sebagian dari cahaya menyebar dan mengarah ke sensor, menyebabkan detektor untuk mengaktifkan suatu bunyi Alarm.

2.2.3 Detektor nyala (flame detector)

Suatu detektor nyala merespon energi tampak mata (4000 - 7700 Angstrom) atau energi di luar cakupan penglihatan manusia. Detektor ini sensitif terhadap bara api hangat, batubara, atau nyala api nyata yang menyebar energi dari intensitas dan kualitas spektral cukup untuk memulai respon detektor itu. Detektor nyala merupakan alat jenis line-of-sight yang spesifik dari cahaya (inframerah, tampak, dan ultra violet) yang dipancarkan oleh nyala api selama pembakaran.  Ketika detektor mengenali cahaya ini dari suatu api, kemudian detektor tersebut akan mengirimkan suatu sinyal untuk mengaktifkan alarm.











Gambar  1.  Koneksi pin detektor dengan panel control [2]


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem alarm kebakaran
Sebuah sistem alarm kebakaran otomatis dirancang untuk mendeteksi keberadaan yang tidak diinginkan dari api dengan memonitor perubahan lingkungan yang terkait dengan pembakaran . Secara umum, sistem alarm kebakaran yang diklasifikasikan sebagai otomatis ditekan, ditekan secara manual, atau keduanya. Sistem alarm kebakaran otomatis dimaksudkan untuk memberitahu penghuni bangunan untuk evakuasi jika terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya, melaporkan acara ke lokasi off-tempat dalam rangka untuk memanggil layanan darurat, dan untuk mempersiapkan struktur dan sistem yang terkait untuk mengontrol penyebaran api dan asap.
3.2. Desain
Setelah tujuan proteksi kebakaran yang ditetapkan - biasanya dengan referensi tingkat perlindungan yang minimum diamanatkan oleh kode bangunan model yang sesuai, agen asuransi, dan pihak berwenang lainnya - yang berjanji alarm kebakaran desainer untuk komponen detail spesifik, pengaturan, dan antarmuka yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut . Peralatan khusus diproduksi untuk tujuan yang dipilih dan metode instalasi standar diantisipasi selama desain. Di Amerika Serikat, NFPA 72, Kode Api Nasional Alarm adalah standar instalasi yang mapan dan banyak digunakan.
EN 54 adalah standar wajib di Uni Eropa untuk deteksi Api dan sistem alarm kebakaran. Setiap produk untuk sistem alarm kebakaran. harus tanda CE dengan EN 54 standar yang akan dikirimkan dan dipasang di setiap negara Uni Eropa . itu adalah standar yang digunakan secara luas di seluruh dunia.

3.3 Pemberitahuan Peralatan
·         Audible, terlihat, taktil, rangsangan tekstual atau bahkan penciuman ( odorizer ) [3][4] untuk mengingatkan penghuni. Sinyal Evakuasi dapat terdiri dari peralatan terdengar atau terlihat dengan nada terdengar berbeda atau speaker untuk memberikan petunjuk langsung atau pra-rekaman untuk penghuni.
·         Di Amerika Serikat, sinyal alarm kebakaran evakuasi umumnya terdiri dari nada temporal yang standar 3 kode terdengar, dengan pemberitahuan visual di semua area publik dan penggunaan umum. Sinyal darurat dimaksudkan untuk menjadi berbeda dan dimengerti untuk menghindari kebingungan dengan sinyal lain.
Metode lain meliputi:
·         Audible tekstual peralatan, yang digunakan sebagai bagian dari sistem alarm kebakaran yang mencakup Darurat Voice Alarm Komunikasi (EVAC) kemampuan. Speaker keandalan yang tinggi yang digunakan untuk memberitahu penghuni perlunya tindakan sehubungan dengan kebakaran atau keadaan darurat lainnya. Speaker ini bekerja di fasilitas besar di mana evakuasi diarahkan umum dianggap tidak praktis atau tidak diinginkan. Sinyal dari speaker yang digunakan untuk mengarahkan respon penghuni. Sistem ini dapat dikendalikan dari satu atau lebih lokasi dalam gedung dikenal sebagai Stasiun Api Wardens, atau dari satu lokasi yang ditunjuk sebagai Pusat Komando Api bangunan. Pembicara secara otomatis digerakkan oleh sistem alarm kebakaran di acara api, dan mengikuti nada pra-peringatan, kelompok-kelompok tertentu dari speaker dapat mengirimkan satu atau lebih pesan rekaman mengarahkan penghuni untuk keselamatan. Pesan-pesan ini dapat diulang dalam satu atau lebih bahasa. Personil terlatih mengaktifkan dan berbicara ke dalam mikrofon khusus dapat menekan replay pesan otomatis dalam rangka untuk memulai atau instruksi waktu estafet nyata suara. [5]




DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_alarm_system&usg=ALkJrhi9dnBEK9Dn4_ndMeOGAueAfyeVFA#cite_note-NFPA_805-3

http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_alarm_system&usg=ALkJrhi9dnBEK9Dn4_ndMeOGAueAfyeVFA#cite_note-NFPA_12-4

http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_alarm_system&usg=ALkJrhi9dnBEK9Dn4_ndMeOGAueAfyeVFA#cite_note-18th_Edition-5






[1] Penyebab kebakaran di ibu kota. Kompas, 21 Januari 2011
[2] http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi/HP2006/39-SULI.pdf&q=sistem+alarm+kebakaran&ei=dGz6UIboBI2Qrgfw-YCAAw&usg=AFQjCNFaeqCycAFjtxbFnEKxKEn9IEhNZQ
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_alarm_system&usg=ALkJrhi9dnBEK9Dn4_ndMeOGAueAfyeVFA#cite_note-NFPA_805-3
[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_alarm_system&usg=ALkJrhi9dnBEK9Dn4_ndMeOGAueAfyeVFA#cite_note-NFPA_12-4
[5] http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_alarm_system&usg=ALkJrhi9dnBEK9Dn4_ndMeOGAueAfyeVFA#cite_note-18th_Edition-5